Old school Easter eggs.
Saya mendengar cerita ini baru saja, dari seorang teman.Langsung mulai aja, Masa-masa SMA adalah masa yang sangat menyenangkan, apalagi menjelang kelulusan, tentu menjadi cara tersendiri untuk merayakan dan mengexpresikan kegembiraan. Saat itu, sebut saja Santi (bukan nama sebenarnya), dia bersama rombongannya mengadakan konvoi. Posisi motor yang dikendarai Santi pas berada di belakang truk yang memuat glondongan dan balok kayu. Awalnya semua berjalan mulus dan baik-baik saja. sampai pada tanjakan jalan, sebuah kejadian yang tidak diinginkan terjadi, tali pengaman yang menahan puluhan kayu terlepas dan menimpa Santi. Saat itu dia langsung tewas seketika. Setelah kejadian, mayat Santi langsung dievakuasi. Sebagai gambaran, setengah wajahnya hancur karena tertimpa kayu, dan beberapa bagian tubuh lain rusak. Setelah kejadian, pas malamnya, menurut saksi, ada orang yang iseng menyiram sisa darah dan daging di bekas kecelakaan dengan air campuran jeruk nipis dan garam. Dari situlah teror dimulai. Arwahnya jadi gentayangan, menghantui setiap tetangga di kampungnya. Bahkan teman akrab dikampungnya sering diteror, sampai hampir gila. Setelah musyawarah diadakanlah upacara untuk mencari tau maksud dari semua ulahnya. Sekitar jam 12:30 upacara dimulai, dipimpin oleh seorang kyai. Setelah diadakan ritual, datang arwah si Santi, dan masuk ke dalam salah satu perantara. Setiap ditanya dia selalu menangis. Si hantu bilang "(sambil menangis) Saya ini tidak tau arah, saya merasa hidup, tapi tidak tau mau kemana (menangis lagi)". Kemudian pak Kyai menyuruh seseorang menggoreng biji kedelai, dibawa biji yang matang ke hadapan perantara. Pak Kyai : "Biji kedelai ini kamu lihat kalau nanti tumbuh, kamu boleh keluar (maksudnya menghantui, bebas bergentayangan)". Kemudian biji kedelai yang sudah digoreng dibawa kekuburan dan ditanam di atas makamnya. Dan setelah itu, alhamdulilah kejadian teror itu berhenti. Sekian.